http://www.revenuehits.com/lps/pubref/?ref=@RH@Jf8OaWP5wgEoL8_NOwssIumci3uhSfe8ZZJCxAdeOqU

Kamis, 30 September 2010

Cleaning dan Sanitasi Dalam Pabrik Pengolahan Daging


Didalam proses pengolahan makanan kita mengenal tahap cleaning. Pada tahapan ini adalah menghilangkan kotoran-kotoran yang terlihat secara kasat mata. Disini kita menggunakan detergent sebagai bahan pembersihnya. Bahan detergent yang mampu menghilangkan kotoran lemak dan protein secara efektif adalah Maxifoam C100, dengan dosis pemakaian 1 : 20. Maxifoam ini digunakan untuk membersihkan loyang. cutting board,dan peralatan lain di bagian trimming. Demikian pula untuk peralatan seperti Cuber, Bansaw, Mincer, Cutter, Filler mixer, stick, dan peralatan lain dari stainless steel. Selanjutnya dalam tahapan sanitasi gunakan Antibac yang merupakan ikatan rangkap QAC, Ikatan rangkap QAC jauh lebih efektif dibandingkan QAC biasa.
Sedangkkan untuk membersihkan deep fryer maupun smoke house kita dapat menggunakan CIP CP5 dengan perbandingan 1 : 5 sampai 1 : 10 tergantung dari derajat kekotorannya.
Untuk mengatasi kontaminasi microbial dari lantai ruang produksi dapat menggunakan Antibac, efect antimicrobial coating akan membantu mencegah kontaminasi. Selanjutnya untuk sanitasi udara dapat menggunakan Hydroxide dengan dosis 8 ml/Liter. Hydroxide mampu melisiskan (menghancurkan) dinding bacteria dan virus secara efektif.

Kamis, 02 September 2010

Jual Alat Fumigasi (Aplikasi Sanitasi & Disinfectant)


Sanitasi merupakan salah satu kegiatan yang sangat diperlukan dalam mencapai produk akhir yang berkualitas. Bila Sanitasi tidak terpenuhi maka ada kemungkinan produk akhir kita (baik makanan mauppun minuman) dapat tercemar atau terkontaminasi oleh bakteri phatogen. Adanya pencemaran bakteri dalam produk makanan dan minuman akan menyebabkan jatuhnya reputasi perusahaan yang telah terbangun dengan susah payah.
Untuk sanitasi dalam ruangan produksi (dengan luas area tertentu) barangkali bukanlah persoalan yang mudah. Namun dengan adanya teknologi baru maka pekerjaan ini menjadi simple (terutamaa untuk sanitasi udara pada ruang produksi).
Kami Perkenalkan Cyclone Dinafog dengan teknologi Amerika, alat ini akan membuat perusahaan anda menjadi lebih percaya diri dalam mengatasi kontaminasi microbia/bakteria terutama yang ada diudara area produksi.
Kami berikan penawaran khusus bagi pembeli pertama berupa bonus 5 Liter bahan sanitasi. Hubungi segera UEC division 021-65111021 (Hari).

Rabu, 01 September 2010

Rahasia Dibalik Detergent

Banyak sekali produsen detergent mengatakan bahwa detergent hasil produksinya adalah yang terbaik dari sekian banyak detergent yang ada dipasaran. Benarkah demikian? Kunci dari optimalnya kerja suatu detergent dipengaruhi oleh berbagai hal. Pertama adalah Suhu : Dimana temperatur diperlukan agar kerja bahan-bahan kimia yang ada didalam detergent menjadi lebih agresif untuk mengangkat kotoran, optimal suhu yang diperlukan rata-rata adalah 70C. Kedua adalah Waktu Kontak, yaitu waktu yang diperlukan detergent untuk kontak dengan permukaan yang dibersihkan. Biasanya waktu kontak efektif antara satu dengan produk lainnya berbeda (tergantung dari hasil observasi masing-masing produsen). Ketiga, Aksi Mekanis yaitu daya gosok, tekanan spray atau putaran dan bantingan mesin pada mesin pencuci. Dalam mesin pencuci pakaian optimal kerja mesin adalah 10% dibawah kapasitas loading, agar ada ruang untuk mesin optimal bekerja. Keempat adalah Konsentrasi Detergent, tentunya konsentrasi atau dosis yang kurang dapat menyebabkan kotoran tidak optimal terangkat. Namun dosis yang terlalu banyakpun tidak jarang menyebabkan efek samping.
Selain keempat hal tersebut diatas kandungan didalam detergent juga berpengaruh. Marilah kita lihat apasaja kandungan dalam detergent:

a. Sodium Sulfate atau sodium chloride : kedua bahan kimia ini tidak memiliki efek sebagai pembersih. Fungsi keduanya hanyalah sebagai filler atau pengisi. Dengan kata lain hanyalah berfungsi sebagi pemberat saja.

b. Surfactant : Surface active agent adalah bahan yang berfungsi membantu mengangkat kotoran, ada berbagai tipe surfactant yang digunakan, yaitu ionic, kationic surfactant. massing-masing memeliki fungsi yang berbeda.

c. Enzim : Biasanya enzim yang digunakan adalah proteolitiic enzim, yang berfungssi untuk mencerna kotoran protein. Dalam deteergent bubuk biasanya berupa bintik biru atau biasa disebut orang dengan biolight.

d. Pencemerlang : Produsen biasanya memasukan Perborat dalam formulasinya untuk mendapatkan hasil cucian yang cemerlang

Dari beberapa hal tersebut diataslah yang daapaat menentukan kualitas detergent. Semoga bermanfaat bagi pembaca.

Hygiene is your future

Jangan Biarkan Kontaminasi Merusak Bisnis Anda. Kembangkan Bisnis Anda , dan Kami Akan Menjaga Reputasi Perusahaan Dengan Produk Cleaning Sanitasi Kami.